Menghabiskan semua satu malam. Cepat dan bergairah.
Romeo dan Juliet pun kalah tragis dan dramatis.
Saya benci melihat matamu yang percaya diri, saya benci duduk lama di depanmu, tak bisa berbuat apa-apa ketika kamu menelanjangi hitam dan putih dirimu. Saya benci terpukau semangat hidupmu yang berlebihan, jauh dari semangat hidupku yang berada tepat di angka NOL, titik beku.
Apa yang bergerak-gerak di tubuhmu, sehinga selalu menarik perhatianku, mataku tumbuh ekor ketika kamu asyik bergerak dan berbicara tanpa menyadari kesadaranku.
Rahangmu mengingatkanku pada kerasnya kehidupan, proses meninggalkan dan di tinggalkan, sejarah tercoret-coret tanpa bisa di remove.
Kita hidup tidak untuk saling melengkapi, tanpa aku kamu baik-baik dan tanpa kamu aku baik-baik. Itu tidak jahat, tidak berlebihan seperti ketika semua orang berikrar satu dan saling melengkapi, menjadi pincang dan menagih, memuja-muja seperti kepada tuhan ketika hilang dan ditinggalkan.
Kamu berhutang, harusnya lunas malam itu, harusnya tidak berampas biar kering seperti udara. Tapi biar saja, biar suatu waktu menjadi sebuah awal, dimana aku harus susah payah mengatur nafas lagi untuk menelanjangi matamu, ya lain kali biar aku yang melakukannya. Lain kali kamu akan terpukau melihat mataku, lain kali kamu yang akan menuliskan mataku, lain kali kamu yang belingsatan mencari tempat mengamankan mataku, agar tidak di endus kawan dekatmu, agar kamu nikmati sendiri sebelum tidur nanti malam.
Sudah berapa rokok kita habiskan, seperti biasa hanya dengan segelas kopi. Kopinya jadi tidak berasa, apalagi rokoknya, kamu mencecap dan mencuri semua rasa itu, sampai akhirnya rasa kopi dan rokok aku temukan di kalimat kesekian kali setelah kamu berbicara tentang bagaimana seharusnya dunia ini berputar-putar.
Ternyata aku baru sadar, sudah dua hari kita tidak tidur, wajahku sudah lebam seperti mayat, wajahmu masih seperti itu, tidak berubah, kasar. Tapi aku tidak mau tidur, aku mau melihat matamu, karena aku ingin memastikan, wajahku yang ada di matamu itu, benar aku atau keinginanku?

Tidak ada komentar:
Posting Komentar